Cerita · 14 August 2021 102

Kosakata “PANDU” Jangan Sampai Punah

Pandu. Foto: Net

Usulan dari Gugus Depan Gerakan Pramuka Kota Bandung 07019 dan 07020

Salam Pramuka !

Pada kesempatan yang baik ini, Gugus Depan Gerakan Pramuka Kota Bandung 07019 dan 07020 menyampaikan ucapan DIRGAHAYU GERAKAN PRAMUKA INDONESIA. Hari Pramuka ke 60 yang tepatnya pada tanggal 14 Agustus 2021, kami ikut serta memperingatinya sebagai Pramuka yang bangga menjadi Pramuka Indonesia.

Gerakan Pramuka adalah pembaruan dan kelanjutan dari Kepanduan Indonesia, yang mengemban misi pendidikan informal bagi kaum muda dalam hal pembentukan dan pembinaan watak. Menilik Sejarah terbentuknya Gerakan Pramuka Indonesia, kita sebagai Pramuka tentu mengetahui bahwa seorang Pramuka disebut Pandu di masa sebelum tanggal 9 Maret 1961.

Didapatnya dan diusulkannya nama Pandu sebagai pengganti nama Padvinder itu oleh bapak Hadji Agoes Salim dan Padvinderij menjadi Kepanduan (1927). Hal ini terjadi ketika para Pemimpin Padvinderij bumiputera tidak bersedia bergabung ke NIPV (Nederland Indische Padvinderij Vereniging / Perhimpunan Kepanduan Hindia Belanda) oleh karena pada lafal Janji Padvinder NIPV adalah : “Ik zal mijn plicht doen tegenover mijn God en tegenover mijn Koningin” (“Saya akan melakukan kewajiban saya terhadap Tuhan dan terhadap Ratu-ku”).

Peraturan Pemerintahan Hindia Belanda waktu itu, melarang suatu organisasi menamakan Padvinderij bila tidak bergabung ke dalam NIPV. Kosakata Pandu (Pandoe) berasal dari bahasa Melayu (Melajoe) yang artinya Penunjuk Jalan; penunjuk jalan kearah yang baik dan benar dalam segala hal.

Metode Pendidikan Kepanduan mendapat tanggapan yang positif dari para Pemimpin organisasi menuju kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal ini terbukti pada Ikrar Kongres Pemuda II (Congress Pemoeda II) pada 28 Oktober 1928: Setelah mendengar poetoesan ini, kerapatan ini mengeloearkan kejakinan azas ini wadjib dipakai oleh segala perkoempoelan kebangsaan Indonesia.

Mengeloearkan kejakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar persatoeannja:

  • KEMAOEAN
  • SEDJARAH
  • HOEKOEM ADAT
  • PENDIDIKAN dan KEPANDOEAN

Namun di era sekarang, masih banyak masyarakat kita yang tidak memahami bahkan tidak mengetahui apa arti kosakata PANDU.

Dari filosofi-nya, yang dimaksud dengan sebutan PRAMUKA, berbeda dengan PANDU; PRAMUKA adalah singkatan dari PRAja MUda KArana yang artinya adalah “Rakyat muda/yang berjiwa muda yang suka berkarya”; sedangkan PANDU adalah penunjuk jalan kepada DIRInya sendiri dan kepada ORANG LAIN kearah yang baik dan benar dalam segala hal.

Diatas sudah diuraikan dari mana Kepanduan di Indonesia / Gerakan Pramuka berasal. Kemana gerangan Gerakan Pramuka akan menuju?

Kiranya hal ini sudah diamanahkan dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya,
bait 1; “Disanalah aku berdiri, jadi Pandu Ibuku” dan
bait 3 ; “Majulah Negrinya, Majulah Pandunya”.

Gerakan Pramuka kini dan selamanya, adalah Gerakan Pandu Indonesia.

Seperti halnya kata ‘hutan’, yang merupakan suatu kata asli, bukan singkatan, segala hal ihwal mengenai hutan disebut ‘kehutanan’. Masih banyak naskah dan tulisan yang beredar yang menyebut segala hal ihwal mengenai Pramuka sebagai kepramukaan. Karena ‘pramuka’ bukan kata asli, melainkan suatu singkatan, kiranya istilah ‘Kepramukaan’ kurang tepat dan istilah yang lebih tepat untuk segala hal ihwal mengenai Pramuka, yang adalah Pandu Indonesia, adalah kata ‘Kepanduan’.

Maka dari itu kami sangat berharap kepada Pimpinan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk lebih “keras” lagi menggaungkan kosakata PANDU dan KEPANDUAN khususnya ke seluruh jajaran Gerakan Pramuka sehingga akan sampai juga kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Salam Tiga Jari, Salam Pramuka,
Luke Hilman Bachrum (Pb.Pembina Ambalan Penegak Gugus depan Kota Bandung 07019)
Daniel Utama (eks Pembina Pasukan, Anggota Mabigus Kota Bandung 07019)